Wicaksono Wisnu Legowo, sutradara film Turah, -Foto: Ist.
JAKARTA – Film berbahasa Tegal, sutradara Tegal dan para pemain dari Tegal, dengan judul ‘Turah’ mewakili Indonesia di Scenecs International Film Festival pada 22-29 Juni 2018 di Hilversum, Belanda. Sebuah festival film internasional tahunan untuk film debutan baru kategori fiksi dan dokumenter.
Sebelumnya, film ‘Turah’ mewakili Indonesia di kategori Best Foreign Language Film (Film Berbahasa Asing Terbaik) ke ajang kompetisi film paling bergengsi di dunia Academy Awards atau Oscar 2018.
“Alhamdulillah, film Turah kembali mewakili Indonesia di festival film internasional, “ kata Wicaksono Wisnu Legowo, sutradara film Turah, kepada Cendana News, Kamis (21/6/2018).
Mas Parjo, panggilan akrab Wicaksono Wisnu Legowo, membeberkan karena film yang disutradarainya akan mewakili Indonesia, ia pun siap pergi ke Negeri Kincir Angin.
“Saya sekarang sedang di Solo. Hari ini meluncur ke Jakarta dan kemudian siap ke Belanda, “ bebernya.
Mas Parjo mengaku hanya sendiri saja ke Belanda. “Di Belanda acaranya pemutaran film Turah dan diskusi dengan masyarakat di sana,“ ungkapnya.
Film Turah, kata Mas Parjo, semula hanya film yang diimpikan asal jadi. Tapi, ternyata bisa masuk bioskop, dikirim ke Oscar dan kemudian Scenecs International Film Festival di Belanda.
“Rasanya tak bisa dikatakan, tetapi saya bersemangat akan membuat film lagi,“ ucapnya.
Sementara, terkait banyaknya orang Tegal yang berkarir di dunia perfilman, Mas parjo menyambut positif. “Tampaknya akan menjadi lebih menarik ketika orang-orang film asal Tegal berkumpul, kemudian bersama-sama membangun kota Tegal melalui film”, katanya.
Film Turah seperti film ‘Laskar Pelangi’ yang lokasi shooting-nya menjadi tempat wisata. “Ya, ada beberapa kali orang datang ke kampung Tirang, lokasi dalam film Turah, gara-gara film Turah. Jadi, ada suasana baru, beberapa kali banyak yang datang ke Turah. Aku jadi merasa bikin Laskar Pelangi, bahwa film itu impact-nya bisa ke sana,“ tegasnya.
Tegal punya banyak potensi dalam dunia perfilman, bukan hanya lanskap indah, di Tegal juga banyak tempat yang memiliki narasi menarik. “Legenda dan mitos yang khas, belum lagi cerita sejarah. Banyak sekali yang bisa kita gali. Tentang pemain, sudah lama Tegal dikenal sebagai kota Teater, tidak sulit untuk mencari pemain bagus di Tegal,“ tandasnya.