Angkutan Lebaran Berkah Bagi Porter Pelabuhan Bakauheni
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Permintaan jasa porter di pelabuhan Bakauheni mengalami peningkatan pada angkutan lebaran 2018. Hal tersebut juga berdampak kepada pemasukan kuli angkut barang yang sedianya mencari nafkah di jalur penyeberangan antarpulau Sumatera-Jawa.
Kenaikan permintaan tersebut diakui oleh Suhendar (30) warga Kalianda yang sudah menjadi porter sejak lima tahun terakhir. Ia menilai, saat ini banyak pemudik yang pulang dengan menenteng barang bawaan.
Pemudik dengan membawa tas, kardus berisi oleh-oleh, barang elektronik dan lainnya bahkan pernah menggunakan jasanya. Pada hari normal, penghasilan hanya berkisar Rp300 ribu. Saat libur panjang dan angkutan lebaran mencapai Rp800ribu per hari bahkan lebih.
Selain itu, sistem shift disebutnya dilakukan untuk semua porter di pelabuhan Bakauheni dengan jumlah 70 orang.
“Para porter pelabuhan memiliki dua shift kerja saat siang dan pagi untuk meminimalisir penumpukan jumlah penyedia jasa angkut barang,” terang Suhendar salah satu porter di pelabuhan Bakauheni Lampung saat ditemui Cendana News di pelabuhan Bakauheni Lampung, Senin (11/6/2018).
Menggunakan seragam warna merah dengan nomor di bagian dada membuat para porter kerap disebut ”si baju merah”. Selain memudahkan para penumpang kapal, porter juga kerap membantu penumpang di terminal antarmoda pelabuhan Bakauheni. Sebagian penumpang yang membawa barang bawaan untuk dibawa ke kapal setelah turun dari kendaraan dari beberapa jurusan di Lampung.
Selama angkutan lebaran ia menyebut dari total sebanyak 70 orang porter yang terdaftar sebagian bekerja siang hari. Mereka mulai bekerja sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 sore. Saat malam hari sebagian porter bekerja mulai pukul 21.00 hingga pukul 05.00. Dengan waktu kerja dua shift diakuinya tidak ditentukan jumlahnya menyesuaikan kemampuan tenaga setiap porter.