Universitas Brawijaya Percepat Program Doktor-Guru Besar
MALANG — Universitas Brawijaya (UB) Malang bakal mendesain program percepatan gelar doktor dan guru besar bagi dosennya guna memenuhi standar ideal yang ditetapkan.
Rektor terpilih UB Malang Prof Nuhfil Hanani di Malang, Kamis mengatakan saat ini pihaknya sedang menggodok program percepatan untuk melahirkan doktor-doktor dan guru besar baru guna memenuhi rasio antara jumlah dosen dengan guru besar maupun doktor.
“Kami akan upayakan program percepatan ini segera terealisasi, sehingga rasio jumlah dosen dan guru besar secara bertahap bisa menuju ideal. Saat ini jumlah guru besar UB 143 orang dan ratusan doktor dari jumlah dosen secara keseluruhan hampir mencapai 2.000 orang,” ujarnya.
Rasio ideal antara guru besar dengan dosen minimal 20 persen. Jumlah dosen di UB saat ini mencapai 2.000 orang, sehingga jumlah guru besar yang ada paling tidak sebanyak 400 orang. Sementara untuk rasio dosen dengan mahasiswa sudah ditata dan memenuhi.
Menyinggung posisi UB berada di peringkat kedelapan hasil survei index Scopus 2018, Nuhfil mengakui jika kelemahan universitas yang bakal dipimpinnya selama empat tahun ke depan tersebut, ada di bidang sumber daya manusia (SDM) dan riset.
“Oleh karena itu, kami memerlukan adanya klinik jurnal agar dosen-dosen UB lebih akrab dengan riset dan dipublikasikan secara internasional. Upaya ini yang akan terus kami genjot agar bisa memperbaiki posisi kami di Index Scopus,” ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, saat ini sudah masuk era daya saing Asia, sehingga banyak program internasional yang harus digenjot guna menuju kampus internasional. “Sekarang masih dalam proses internasionalisasi kampus dan banyak program yang sudah kami luncurkan dan seluruhnya berbasis internasional,” tuturnya.