Rusuh Mako Brimob, IPW Minta Polri Transparan

Editor: Mahadeva WS

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane. -Foto: Ist/Makmun Hidayat

JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) meminta pihak kepolisian memberikan penjelasan secara transparan mengenai kejadian rusuh di Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Karena, situasi mencekam di Mako Brimob itu belum juga terkendali setelah berlalu 11 jam dan berdampak kepada terganggunya aktivitas masyarakat karena jalanan diblokir.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menyebut, kekacauan di Rutan Mako Brimob sebenarnya sudah terjadi sejak Selasa (8/5/2018) sore pukul 15.00 WIB. Namun demikian, hingga Rabu (9/5/2018) pukul 10.00 WIB pagi, jalanan di sekitar Mako Brimob masih diblokir. “Ironisnya tidak ada penjelasan yang transparan dari kepolisian tentang kekacauan yang terjadi di Mako Brimob,” ujar Neta melalui keterangan tertulis, Rabu (9/5/2018).

Dari informasi yang diperoleh IPW, kekacauan terjadi Selasa (8/5/2018) sore pukul 15.00 WIB dan tidak cepat terkendali. Akibatnya, pada pukul 21.00 WIB napi teroris berhasil menjebol teralis tahanan. Para napi juga berhasil merampas senjata polisi dan menyandera empat anggota polisi yang satu di antaranya wanita berpangkat Iptu.

“Dalam kekacauan itu terjadi aksi tembak menembak antara polisi dengan napi yang menguasai rutan. Rabu (9/5/2018) pukul 06.00 WIB, sejumlah ambulance tiba di rutan dan terlihat sejumlah orang dibawa dengan ambulan. Pukul 09.30 WIB mobil DVI terlihat masuk ke rutan Brimob,” tambahnya.

Dengan kondisi tersebut, IPW mengimbau kepolisian harus menjelaskan peristiwa tersebut dengan transparan. Apa yang terjadi, berapa korban tewas dan luka dalam kekacauan itu dan tentang senjata api polisi yang berhasil dirampas napi teroris, semuanya harus dijelaskan kepada publik.

Lihat juga...