Ramadan, Petani Garut Ini Pilih Berjualan Blewah

Ilustrasi - Dok CDN

GARUT  – Petani asal Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memanfaatkan momentum bulan Ramadhan dengan beralih profesi sebagai penjual buah-buahan timun suri dan blewah yang seringkali dicari masyarakat untuk menjadi menu minuman manis saat berbuka puasa.

“Momentum setahun sekali ini dimanfaatkan untuk beralih profesi dari petani menjadi pedagang timun suri dan blewah,” kata Oim Ibrahim (39) petani yang beralih menjadi penjual timun suri dan blewah di Jalan Sudirman, Garut, Minggu.

Ia menuturkan, selain Bulan Ramadhan biasa beraktivitas sehari-hari sebagai petani di kawasan Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang.

Namun sejak memasuki Ramadhan, kata dia, aktivitas bertaninya sementara ditinggalkan dan mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan dengan menjadi pedagang musiman.

“Alhamdulillah seperti tahun-tahun lalu untungnya lumayan Rp7 sampai Rp10 juta selama jualan di Bulan Ramadhan,” kata Oim yang sudah 15 tahun menjadi pedagang musiman di Garut.

Ia menyampaikan, pedagang musiman buah-buahan tersebut bukan dirinya saja, beberapa pedagang sepanjang Jalan Sudirman merupakan satu saudara asal Kecamatan Samarang.

“Penjual yang buka lapak di jalan ini masih satu keluarga,” katanya.

Pedagang lainnya, Opa mengatakan, blewah dan timun suri merupakan buah yang saat ini banyak dicari masyarakat Garut yang biasa dijadikan menu berbuka puasa untuk sop buah, es campur maupun minuman manis lainnya.

Buah blewah yang dijualnya, kata dia, biasa didatangkan dari daerah Cirebon, bahkan ada juga yang didatangkan dari daerah lain seperti Sumedang dengan kualitas buah cukup bagus.

“Banyak orang yang beli blewah untuk ditambah susu manis, atau es campur dan sop buah yang rasanya nikmat untuk buka puasa,” katanya.

Lihat juga...