NTP Petani di NTB Turun
Editor: Mahadeva WS
Mataram – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di April 2018 ikut mengalami penurunan sebesar 0,58 persen. Hasil analisa Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, hal itu dikarenakan, turunnya indeks harga yang diterima petani.
Kepala BPS NTB Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, nilai NTP petani di NTB turun 0,58 persen. “NTP April turun sebesar 0,58 persen. NTP sebesar 106,04 persen, lebih rendah dibandingkan NTP Maret 2018 sebesar 106,66 persen,” ungkap Tri di Mataram, Rabu (2/5/2018).
Berdasarkan hasil pemantauan harga perdesaan pada delapan kabupaten di Provinsi NTB, terjadi NTP yang berfluktuasi setiap bulannya. Tercatat terjadi peningkatan daya beli pada petani, karena kenaikan harga produksi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik 0,09 persen. Meski demikian kemampuan daya beli petani di Provinsi NTB pada tiga subsektor berada di atas 100 persen alias cukup baik yang terdiri dari subsektor peternakan 122,89 persen, subsektor tanaman pangan 107,84 persen dan sub sektor perikanan 105,38 persen.
“Sedangkan subsektor lainnya memiliki kemampuan daya beli yang rendah atau NTP di bawah 100 yaitu subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat hanya 92,91 persen dan subsektor Hortikultura 84,13 persen,” kata Endang.
Lebih lanjut ia menambahkan, untuk NTP peternakan 122,89 dan NTP Perikanan 105,38 dengan rincian NTP perikanan tangkap tercatat 113,24 persen, dan NTP perikanan budidaya sebesar 92,70 persen.