Nelayan di Sikka Tidak Dapat Program Bantuan
Editor: Mahadeva WS
MAUMERE – Banyak desa nelayan di Kabupaten Sikka baik di peisisir pantai utara maupun pantai selatan laut Flores, belum memiliki program nelayan. Termasuk program dana desa bagi peningkatan kesejahteraan para nelayan.

“Desa-desa nelayan di kabupaten Sikka tidak ada yang memiliki program khusus tentang nelayan. Ada nelayan yang mendapat bantuan tetapi tidak lengkap seperti bantuan sampan tapi tidak ada mesin motornya,” sebut Ketua Wahana Tani Mandiri Carolus Winfridus Keupung, Kamis (17/5/2018).
Sementara membandingkan antara nelayan dengan petani, Winfridus menyebut investasi nelayan lebih tinggi. Nelayan butuh banyak dana untuk beli perahu, mesin dan alat tangkap sehingga banyak nelayan yang beralih profesi menjadi petani.
“Banyak nelayan yang tidak mendapat Beras Untuk Rakyat Miskin (Raskin) sementara petani masih banyak yang dapat dan kalau tidak ada raskin masih ada ubi atau pisang. Kalau nelayan kalau tdak ada raskin mereka tentu harus mengutangnya bila tidak mempunyai uang,” jelasnya.
Selama setahun Winfridus melihat berbagai persoalan nelayan di Sikka membutuhkan perhatian. Dan untuk tahap awal, diharapkan pemerintah desa melakukan pendataan para nelayan tersebut. Pendataan dibutuhkan agar para nelayan bisa mengakses bantuan.
Kepala Desa Waihama Kecamatan Doreng Vitalis Julianus mengatakan, usulan bantuan kapal penangkap ikan dan alat tangkap yang diajukan desa dalam Musrembang maupun lewat Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Sikka dan lainnya sangat sulit didapat.