Arissetyanto: Kuliah Peduli Negeri Membuka Mata Mahasiswa pada Kondisi Riil

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

JAKARTA — Rektor Universitas Mercu Buana, Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, M.M menyebutkan, Kuliah Peduli Negeri (KPN) merupakan aplikasi dari kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, salah satunya pengabdian masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memicu sensibilitas mahasiswa dalam menyikapi permasalahan bangsa.

“Kampus tidak lagi menjadi Menara gading atau sekedar hanya memberikan solusi, tetapi mahasiswa UMB ini harus memberikan solusi yang solutif. Tidak sekedar hanya memberikan alternatif jalan keluar yang berhenti di ruang kelas tetapi juga bisa di luar kampus,” jelasnya, Rabu, (23/5/2018).

Disebutkan juga, Kuliah Peduli Negeri memiliki tujuan utama yakni agar mahasiswa-mahasiswi Universitas Mercu Buana ini lebih peka terhadap lingkungan sekitar, mampu memberikan ilmu kepada sesama.

“Yang ditekankan dalam mata kuliah ini yakni mahasiswa-mahasiswi diminta untuk lebih perduli lagi terhadap lingkungan sekitar,” tambahnya.

Arissetyanto menekankan, adanya KPN di Kampus Mercu Buana merupakan salah satu perbaikan dan pembelajaran.Jika memang dipandang baik dan bagus tentu akan menjadi suatu tambahan pembelajaran meningkatkan kemampuan dikarenakan para mahasiswa diperkenalkan dengan persoalan riil atau nyata di lapangan dan langsung bisa mengatasi masalah tersebut seperti apa.

“Jika hasil dari KPN ini dinilai baik akan ditularkan ke prodi-prodi lainnya,” sambungnya.

Disebutkan lagi, pada dasarnya semua bidang ilmu berkewajiban untuk bisa memberikan sumbangsih secara langsung kepada persoalan-persoalan masyarakat.

Dicontohkan, program studi teknik sipil ketika merancang bangunan dengan proporsi adukan semen, jika didapatkan dalam kampus tentu ideal hitung-hitungannya sangat terperinci, namun ketika dilaksanakan di lapangan, pertama apakah perlu suatu bangunan proporsi semen dan airnya sebegitu besar, dan yang kedua arahnya tentu ke biaya sehingga menjadi tidak visible.

Lihat juga...