Utang Luar Negeri Indonesia Naik 9,5 Persen

Ilustrasi. Dokumentasi CDN

“Pemanfaatan utang oleh pemerintah diprioritaskan untuk kegiatan yang sifatnya produktif dan merupakan investasi dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi, termasuk memperkuat kemampuan membayar utang luar negeri tersebut,” menurut pernyataan BI.

Sementara utang swasta juga tumbuh melambat karena pinjaman sektor keuangan swasta yang tercatat hanya naik 5,1 persen (yoy), atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,7 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan utang luar negeri sektor industri pengolahan, sektor LGA, dan sektor pertambangan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Adapun rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Februari 2018 masih stabil di kisaran 34 persen.

Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers atau negara dengan kapasitas ekonomi setara. Berdasarkan jangka waktu, struktur utang luar negeri Indonesia pada akhir Februari 2018 tetap didominasi utang luar negeri berjangka panjang yang memiliki pangsa 85,5 persen dari total utang luar negeri.

“BI dan pemerintah terus memantau perkembangan utang luar negeri dari waktu ke waktu untuk mengoptimalkan peran utang luar negeri dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” kata Bank Sentral.[ant]

Lihat juga...