Usaha Kecil Pembuatan Kerupuk Berdayakan Perempuan Lamsel

Editor: Irvan Syafari

Saat ini upah perkilogram kerupuk yang dibungkus dalam plastik sebesar Rp1000 dengan rata rata per hari kaum perempuan mendapatkan sekitar Rp70.000 per hari.

Para pekerja perempuan rata rata bekerja pada saat sore hari, setelah dikirim sekitar 200 kilogram kerupuk dalam kondisi sudah digoreng. Kerupuk yang sudah dibungkus selanjutnya dikemas dalam wadah wadah khusus berukuran besar untuk dikirim ke sejumlah warung. Proses pengiriman melibatkan sejumlah pekerja laki laki yang berperan mengantar ke sejumlah warung.

Suhardi, salah satu karyawan pengolahan kerupuk sekaligus petugas pengiriman mengaku pada saat musim panas penjemuran lebih cepat. Selain proses produksi yang cepat saat musim kemarau pengiriman ke sejumlah warung tidak mengalami kendala dibanding saat musim hujan.

Dalam sehari Suhardi mengirimkan sebanyak 200 bungkus kerupuk matang yang dijual ke sejumlah warung dengan harga Rp4.000 per bungkus. Pemilik warung biasanya menjual Rp6.000 per bungkus.

“Saya melakukan pengiriman ke tiga kecamatan ke sebanyak seratus warung kecil dan sejumlah usaha warung kuliner,” cetus Suhardi.

Ana, salah satu pekerja perempuan menyebut dirinya sudah menjadi pekerja pembuatan kerupuk sejak empat tahun silam. Meski hanya bekerja sebagai karyawan pembuatan kerupuk dirinya, bisa mengumpulkan uang untuk pulang kampung ke Tasikmalaya Jawa Barat. Bekerja bersama rekan rekan lain yang berasal dari Tasikmalaya, ia mengaku menabung hasil bekerja untuk Idul Fitri.

Ana, salah satu pekerja wanita di industri rumahan kerupuk rasa ikan-Foto: Henk Widi.
Lihat juga...