Usaha Kecil Pembuatan Kerupuk Berdayakan Perempuan Lamsel
Editor: Irvan Syafari
LAMPUNG — Usaha kecil pembuatan kerupuk rasa ikan ikut memberdayakan kaum perempuan di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan sebagai pemilik maupun yang ikut bekerja dalam proses pengolahan hingga proses pengemasan.
Yani (30), salah seorang pemilik usaha pembuatan kerupuk rasa ikan, mengaku selama proses pengolahan kerupuk melibatkan sekitar delapan karyawan, dua di antaranye perempuan. Sementara dalam proses pengemasan melibatkan puluhan ibu rumah tangga di wilayah tersebut.
Usaha pembuatan kerupuk dalam sehari diakuinya menghabiskan sekitar dua kuintal per hari dengan bahan baku tepung tapioka, bawang putih, garam dan perasa ikan. Proses pembuatan kerupuk terbantu dengan kondisi cuaca terik panas matahari mempercepat pengeringan bahan baku kerupuk. Kerupuk rasa ikan diakuinya banyak diminta oleh sejumlah pemilik usaha kuliner.
“Saat kondisi cuaca mendung bahkan hujan membuat proses penjemuran lebih lama minimal satu hari bahkan bisa mencapai dua hari namun dalam kondisi panas hanya delapan jam,” ujar Yani saat ditemui Cendana News, Selasa (3/4/2018).
Dia memaparkan, proses penjemuran bahan kerupuk mempergunakan sebanyak 500 ebeng atau para-para dengan tiang bambu. Pekerja perempuan juga kerap dilibatkan dalam proses mengadon bumbu dan proses pencetakan dengan alat khusus hingga proses penggorengan. Para pekerja tersebut mendapat pembayaran dengan sistem harian yang dibayarkan per bulan.
Proses pengemasan kerupuk yang dilakukan seusai penggorengan disebutnya melibatkan sekitar 25 ibu rumah tangga yang ada di Dusun Banyumas. Sebagian pekerja perempuan disebutnya bekerja saat waktu luang dengan sistem upah berdasarkan hasil yang dibungkus dengan plastik.