TNI Upayakan Evakuasi Tiga Guru Aroanop Tembagapura

Ilustrasi - dok CDN

“Kami tidak melakukan pengejaran anggota KKSB. Tapi yang jelas, tim pemukul sudah menguasai semua kampung di Aroanop Kompleks dan menguasai area-area ketinggian di wilayah itu. Ada empat tim yang kami kerahkan ke sana, ditambah satu tim evakuasi,” jelas Frits.

Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika Stanislaus Layan mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota KKSB terhadap para guru yang bertugas di SD Inpres Jagamin dan SD Inpres Aroanop.

Stanis mengatakan sejak 2016 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika menempatkan delapan guru di SD Inpres Aroanop dan sembilan guru di SD Inpres Jagamin untuk melayani pendidikan putra-putri asli Papua dari Suku Amungme.

“Kami sangat terpukul dengan peristiwa ini. Kami sangat menyesal dan mengutuk tindakan mereka. Guru-guru hadir di sana untuk memanusiakan manusia, kok diperlakukan seperti ini,” tutur Stanislaus.

Menurut dia, kehadiran tenaga guru di sekolah-sekolah pedalaman Mimika tidak memiliki kepentingan apapun, selain untuk membawa misi mulia mendidik dan mencerdaskan generasi muda asli Papua dari suku-suku asli setempat.

“Sebelumnya tidak ada layanan pendidikan di daerah Aroanop itu, memang ada sekolah tapi guru-guru tidak ada di tempat. Makanya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengirim guru-guru ke Aroanop dan Jagamin. Selama dua tahun ini, proses pendidikan di sana berjalan maksimal dan hal itu diakui oleh masyarakat setempat. Tapi sayang, kerja keras guru-guru kami dinodai,” ujar Stanislaus.[ant]

Lihat juga...