Thailand Lakukan Pengungkapan Terbesar Sabu

Ilustrasi sabu - Foto: Dokumentasi CDN

BANGKOK – Thailand melakukan pengungkapan besar perkara sabu kristal. Disebut-sebut pengungkapan kali ini menjadi salah satu yang terbesar karena barang  bukti narkotika yang disita nilai mencapai 700 juta baht atau sekira Rp225 miliar.

Polisi setempat mengatakan, 700 kilogram narkotika yang dikenal sebagai es, disita pada 28 Maret di wilayah selatan Provinsi Chumpon. Dari penyelidikan yang dilakukan, rencananya narkotika tersebut  akan dikirimkan ke Malaysia. Narkotika tersebut dibuat di wilayah Segitiga Emas, tempat perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos bertemu. Dua warga Thailand dan dua warga Malaysia ditahan sehubungan dengan penangkapan tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan Asia Tenggara dibanjiri narkotika dari wilayah Segitiga Emas. Pasar sabu-sabu berkembang pada tingkat mengkhawatirkan di Asia Timur dan Tenggara. Pada 2015, ahli di beberapa negara di subwilayah itu melaporkan peningkatan penggunaan baik sabu tablet dan sabu kristal.

Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) menyebut, di antara amfetamin, sabu menjadi ancaman terbesar kesehatan dunia. “Penyitaan besar ini adalah indikasi bahwa ada pasokan yang tak henti-hentinya memompa Segitiga Emas dan wilayah utara Shan untuk membanjiri pasar Asia Tenggara dan juga transit Asia Tenggara ke pasar bernilai tinggi seperti Australia, Selandia Baru dan berpotensi lebih jauh,” tutur Kepala UNODC di Asia Tenggara Jeremy Douglas, Selasa (3/4/2018).

Polisi Thailand memamerkan hasil tangkapan pada Selasa (3.4.2018) di sebuah kompleks pemerintahan di wilayah utara Bangkok. Narkoba jenis lain yang dipamerkan termasuk narkoba yang bernilai 890 juta baht atau setara dengan 28.51 juta dolar AS, yakni kokain, ganja dan ekstasi. Barang-barang tersebut disita dalam berbagai penangkapan antara 25 Maret dan 1 April.

Lihat juga...