Produksi Keripik Wailiti, Margareta Berdayakan Tetangganya

Editor: Irvan Syafari

Margareta Setia Rahayu, pemilik usaha Dapur Daun yang memproduksi aneka makanan ringan-Foto : Ebed de Rosary.

Perempuan asli Jawa Timur ini pun bertutur, modal menjadi salah satu kendala utama dalam berusaha.Bila pembeli membayar secara tunai maka uang bisa cepat berputar tapi kalau dengan sistem bagi hasil maka uang disetor seminggu sekali saat produknya laku terjual.

“Pemerintah sering juga ajak pameran tapi kalau bantuan modal dan kunjungan pendampingan untuk memberikan masukan soal perkembangan usaha juga hampir tidak ada sama sekali,” tegasnya.

Baru pada 2017 Margareta memperoleh bantuan dari Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka berupa perlengkapan memasak. Dirinya mengaku masih membutuhkan banyak modal untuk mengembangkan usahanya.

“Produk saya telah dijual bukan saja di Maumere tapi banyak dibeli oleh orang untuk dibawa ke luar daerah seperti ke Kupang.Kalau ada kunjungan pejabat pemerintah dari luar daerah produk saya sering dibeli untuk dijadikan oleh-oleh,” bebernya.

Produk keripik Wailiti tandas Magareta telah mendapat sertifikat halal yang diurus oleh dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka sehingga mulai banyak dikonsumsi masyarakat.Dirinya ingin mengembangan varian rasa yang lain ke depannya.

Keripik Wailiti-Foto: Ebed de Rosary.

“Saya beryukur usaha yang saya geluti selama 5 tahun ini bisa semakin berkembang dan produk saya mulai digemari masyarakat. Tentu sukses ini berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak termasuk teman-teman perempuan pengusaha,” pungkasnya.

Lihat juga...