Petani di Bombana Keluhkan Turunnya Harga Gabah
BOMBANA – Ratusan petani di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, resah karena harga gabah mulai berangsur turun dari harga awal saat panen di bulan Maret 2018.
Syamsuddin (48), salah seorang petani sawah di Kelurahan Lameroro Kecamatan Rumbia, mengatakan, saat ini harga penjualan gabah berkisar Rp3.600 per kilogram hingga Rp3.800 per kilogram, padahal sebelumya mencapai Rp4.600 hingga Rp4.700 per kilogram.
“Kami benar-benar kecewa dengan penjualan gabah yang hanya bisa dibeli para pengusaha gabah dengan kisaran Rp3.600 hingga Rp3.800 per kilogram,” ujarnya, Selasa (3/4/2018).
Hal senada diungkapkan, Ahmad (61), warga Kecamatan Lantari Jaya yang mengakui penurunan pembelian gabah yang dilakukan para pengusaha di dearah itu diduga karena panen padi di sejumlah daerah mulai memasuki puncaknya di bulan April hingga Mei 2018.
“Panen padi di awal Maret memang masih belum banyak, sehingga pembeli masih berani membeli dalam angka sebesar Rp4.800 per kilogram. Namun, panen di bulan April dan Mei ini produksinya mulai banyak, sehingga pembeli pun mulai kewalahan membeli dengan harga tidak seperti sebelumnya,” ujaranya.
Sementara, seorang pengusaha penggilingan gabah, Iskandar (51), menagaku terjadi penurunan harga gabah ditingkat petani. “Terjadi penurunan harga gabah selama beberapa hari ini. Hal ini disebabkan selain produksi gabah petani mulai banyak, di sisi lain curah hujan selama beberapa pekan ini cukup tinggi, sehingga mempengaruhi kadar air gabah saat panen,” ujarnya.
Data Dinas Pertanian Bombana 2017 areal persawahan di wilayah itu mencapai 15 ribu hektare, terdiri dari sawah irigasi teknis lebih dari 6.000 hektare dan sisanya merupakan sawah tadah hujan.