Pendamping PKH Harus Mencerahkan Masyarakat

Idrus Marham/ Dok CDN

SUKOHARJO – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) harus mampu mencerahkan masyarakat. Sehingga program tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka yang menjadi sasaran dari program tersebut.

Menteri Sosial Idrus Marham menyebut, untuk bisa menjadi pencerah maka pendamping PKH harus memahami visi dari program tersebut. “Kalau pendamping PKH sudah memahami visi, ketika berfungsi nantinya di tengah masyarakat harus mampu memberikan pencerahan,” kata Idrus pada acara Bimbingan Pemantapan SDM Pelaksana Program Keluarga Harapan Tahun 2018 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (31/3/2018).

Keberadaan pendamping PKH disebutnya, dengan fungsi tersebut dapat membantu gerakan melawan kabar bohong. Sementara diyakini sejumlah pihak, peredaran hoaks ke depan akan semakin dinamis dan makin tinggi pergerakannya. Keberadaan hoaks bukan membangkitkan semangat dan optimisme tetapi menjadikan anak bangsa menjadi loyo, apatis, dan pesimistis.

“Pastikan keluarga yang anda dampingi tidak ada yang percaya pada fitnah politik. Oleh karena itulah kenapa saya menyebut bahwa pendamping PKH adalah pejuang kemanusiaan,” katanya.

PKH merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, PKH harus mampu mengurangi angka kemiskinan. Jika tidak mampu mengurangi kemiskinan maka Idrus menilai pendamping PKH tidak berhasil melaksanakan tugasnya. “Kalau kemiskinan berkurang otomatis mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat,” tandasnya.

Ia mengatakan saat ini jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26.580.000 orang. Saat ini angka kemiskinan di Indonesia diklaimnya telah turun sekira 1,2 juta jiwa. “Jadi saat ini angka kemiskinan di Indonesia tinggal 10,12 persen dari total jumlah penduduk. Target kami dengan adanya program ini angka kemiskinan bisa turun lagi jadi 9 persen,” katanya.

Lihat juga...