Kerjabakti Massal akan Digelar Bersihkan Sisa Tumpahan Minyak
Editor: Koko Triarko
BALIKPAPAN — Memasuki hari ke-10 penetapan tanggap darurat lingkungan terkait pencemaran yang terjadi di perairan Teluk Balikpapan, pemerintah kota setempat berencana menggelar kerjabakti massal (KBM) untuk memastikan perairan bersih dari tumpahan minyak. Sejak kejadian tumpahan minyak, pemkot menetapkan tanggap darurat lingkungan selama 15 hari.
Plt. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menjelaskan dalam memastikan perairan dan daerah yang terdampak bersih dari tumpahan minyak pemerintah akan menggelar kerjabakti massal yang melibatkan banyak orang.
“Kita harus benar-benar memastikan aman, khususnya perkampungan atas air di Kampung Baru daerah yang terdampak,” katanya, Rabu (11/4/2018).
Proses pembersihan yang dibantu berbagai pihak ini, lanjut Rahmad, membutuhkan kerja keras, karena masih banyak sisa tumphan minyak yang menempel di tiang rumah panggung warga, pohon bakau dan areal lainnya.
“Karena kami lagi kaji bagaimana kerjabakti besar-besaran di pantai untuk bantu masyarakat yang terkena dampak. Dan yang terpenting daerah terdampak ini bersih dari tumpahan minyak,” tegasnya.
Tidak hanya melakukan pembersihan yang nantinya dilakukan secara massal, pemerintah kota juga tengah mengkaji kompensasi yang akan diberikan bagi korban tumpahan minyak yang mengakibatkan lima orang meninggal dan terjadi dampak sosial bagi masyarakat pesisir pantai.
“Kita memang sedang menyusun kajian terkait dengan kompensasi yang bisa kita dapatkan, ini sejalan dengan kawan-kawan di DPRD yang dorong gugatan class action,” sambung Sekertaris Kota, Sayid Fadli.
Menurutnya, sesuai aturan dan kajian bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga meminta masukan soal dampak yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.