Kembang Kantil, Menguak Misteri Sekte Sesat

Editor: Satmoko

Adegan film Kembang Kantil (Foto Istimewa/ Dok MD Pictures dan Dee Company)

APA yang terbersit di benak kita ketika mendengar kembang kantil? Tentu langsung tertuju dengan segala sesuatu yang berbau mistis.

Konon, kembang kantil ini dipercaya sebagai makanan makhluk ghaib. Bahkan identik dengan berbagai hal berkaitan dengan makhluk-makhluk astral. Lalu, bagaimana dengan orang yang suka makan kembang kantil? Tentu sangat ganjil. Demikian yang mengemuka dari film Kembang Kantil.

Film ini diawali dengan adegan seorang perempuan yang bersimbah darah tampak memeluk seorang anak kecil dengan menyanyikan lagu anak-anak ‘Cicak-cicak di Dinding’. Perempuan itu tampak tak berdaya, suaranya bergetar seperti menahan sakit yang teramat sangat. Sebuah awal adegan yang menyayat.

Kemudian, berganti dengan adegan di sebuah panti asuhan yang mewah, dimana Tania (Richelle Georgette Skonicki), seorang gadis cilik berusia TK B berwajah Indo,  tak disukai oleh teman-teman sebayanya di panti asuhan.

Ia begitu pemurung dan karena terbuang dari pergaulan anak-anak sebayanya  kemudian suka menyendiri dengan duduk di taman tanpa ekspresi apa-apa. Tampak begitu enaknya jika sedang memakan kembang kantil.

Tania sebenarnya ingin ikut bermain dengan teman-teman sebayanya, tapi teman-temannya menolak. Sampai kemudian, Novi (Sarwendah Cherrybelle), pemilik panti asuhan, meyakinkan semua anak asuhnya agar menerima Tania dan mau mengajak bermain.

Anak-anak kemudian mau mengajak Tania bermain petak umpet dan Novi kembali ke meja kerja dengan mesin tik kunonya.

Pada saat anak-anak main petak umpet, dua anak minta sembunyi di bawah meja kerja Novi, dan Novi pun mempersilakan. Tapi begitu Tania ingin turut sembunyi disitu, dua temannya menolak dan menyuruh Tania untuk jauh-jauh sembunyi di tempat lainnya.

Lihat juga...