Tim Pelatih Olah Psikologis Atlet PABBSI
JAKARTA – Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) fokus mengolah psikologis atletnya di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Asian Games 2018. Atlet di dorong untuk mendapatkan angkatan pertama.
Keberhasilan di angkatan pertama disebut-sebut memacu keberhasilan pada dua angkatan berikutnya. “Secara psikologis, keberhasilan atlet pada angkatan kedua dan ketiga semakin tinggi ketika dia berhasil mencapai angkatan pertama. Itu menjadi evaluasi kami selama tiga kali evaluasi yang telah dilakukan,” kata Pelatih kepala PB PABBSI Dirja Wihardja di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Pelatih-pelatih tim angkat besi Indonesia menurutnya, menerapkan metode pelatihan tiga kali angkatan lebih banyak dibanding angkatan dalam pertandingan resmi. Hal tersebut untuk lebih memberikan pembiasaan kepada atlet sehingga akan merasa beban di pertandingan resmi menjadi lebih ringan.
“Misalnya, Surahmat berlatih angkatan 115 kilogram. Kami meminta dia untuk melakukan angkatan yang sama sebanyak tiga kali saat latihan. Dia akan merasa angkatan pada pertandingan lebih ringan karena hanya dilakukan satu kali,” jelas Dirja.
Tim pelatih pelatnas PB PABBSI juga masih mempunyai metode latihan lain untuk mendorong atlet mencapai keberhasilan pada angkatan pertama pertandingan dalam Asian Games.
Di Asian Games 2018, tim angkat besi Indonesia mengantisipasi persaingan dari atlet-atlet putri Korea Utara, Thailand, dan Vietnam. Dan untuk itu, PB PABBSI menggelar evaluasi hasil latihan setiap tiga pekan dan dimulai pada kejuaraan uji coba Asian Games pada Februari lalu.
Dari hasil evaluasi tahap tiga, PB PABBSI menyebut, capaian atlet masih belum sesuai dengan target. Diharapkan capaian para atlet dapat meningkat pada evaluasi keempat yang akan berlangsung di Lampung. “Penambahan beban angkatan bagi atlet hanya diperkenankan lima persen dari nomor kelasnya agar penampilannya tidak turun pada saat pertandingan,” tandasnya.