Pertanian dan Industri Pengolahan Tumpuan Ekonomi Kalsel

Editor: Irvan Syafari

Kepala Perwakilan BI WIlayah Kalsel Harymurthy Gunawan saat melakukan wawancara dengan Insan Pers-Foto: Arief Rahman.

Sementara secara keseluruhan pada 2017, perekonomian Kalsel tumbuh sebesar 5,29 persen, meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,40 persen.

Adapun lebih baiknya pertumbuhan ekonomi Kalsel sendiri pada 2017 dibanding tahun 2016 lalu dikarenakan lebih baiknya tingkat harga komoditas utama yang berdampak kepada peningkatan ekspor serta kinerja sektor pertambangan dan sektor pertanian.

Selanjutnya, perbaikan kinerja sektor utama mendorong aktivitas perdagangan dan investasi yang dicerminkan pada sektor Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR) dan sektor konstruksi.

Sementara dari sisi pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK), realisasi inflasi pada triwulan IV-2017 tercatat sebesar 3,73 persen, lebih rendah dari triwulan lalu yang sebesar 4,01 persen.

Sedangkan realisasi inflasi Kalsel pada 2017 tercatat 3,73 persen. Angka ini masih dalam sasaran inflasi Kalsel maupun nasional yang sebesar 4 plus minus 1 persen.

“Inflasi Kalsel pada akhir 2018 diperkirakan akan dapat tetap dijaga ke arah sasaran inflasi Kalimantan Selatan yang lebih rendah 3,75 persen, sebagai sasaran antara menuju target inflasi nasional 3,5 persen. Kami meyakini target tersebut bisa terwujud karena didukung oleh relatif lebih rendahnya tekanan dari kelompok administered prices ketimbang tahun lalu, adanya program pengendalian inflasi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan kordinasi yang baik antara BI dan Pemerintah Daerah (Pemda),” tambahnya.

Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) M Saleh mengingatkan agar Pemda jangan larut dengan kembali merangkak naiknya harga komoditas pertambangan sekarang, karena kenaikan harga tersebut hanya bersifat sementara.

Lihat juga...