Pertanian dan Industri Pengolahan Tumpuan Ekonomi Kalsel

Editor: Irvan Syafari

Kepala Perwakilan BI WIlayah Kalsel Harymurthy Gunawan saat melakukan wawancara dengan Insan Pers-Foto: Arief Rahman.

BANJARMASIN — Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) Harymurthy Gunawan mengklaim, pada 2018 perekonomian di Banua berpotensi untuk tumbuh meningkat dibanding pada 2017 lalu. Adapun prediksi pertumbuhan sendiri diprediksi akan tumbuh pada kisaran 5,4-5,8 persen.

Hal ini menurutnya cukup beralasan, mengingat didukung oleh lebih baiknya konsumsi rumah tangga seiring terjaganya daya beli masyarakat, peningkatan konsumsi pemerintah seiring lebih baiknya kapasitas fiskal pemerintah, peningkatan investasi seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur, serta sedikit peningkatan ekspor seiring prospek ekspor produk sektor pertanian dan industri yang lebih baik.

Kemudian dari sisi sektoral diprediksi pertumbuhan ekonomi Kalsel akan lebih banyak ditopang oleh sektor pertanian dan sektor industri pengolahan. Hal tersebut karena ada beberapa faktor pendukungnya, yakni seiring baiknya harga jual hasil produksi komoditas unggulan di bidang pertanian dan perkebunan.

Faktor pendukung lainnya ialah, sektor konstruksi seiring tingginya investasi, sektor transportasi dan komunikasi seiring perluasan penetrasi 4G operator seluler, serta sektor perdagangan seiring lebih baiknya konsumsi Rumah Tangga dan lebih tingginya kinerja sektor penghasil barang.

“Tapi di sisi lain, sektor pertambangan akan tumbuh melambat, khususnya memasuki semester kedua karena dipengaruhi prakiraan penurunan harga batu bara,” jelasnya, Senin (19/03/2018).

Jika melihat data pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan IV-2017 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 4,46 persen. Angka ini melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,37 persen.

Lihat juga...