Pengamat: Keberhasilan SO 1 Maret Pengaruhi Dunia Internasional

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

YOGYAKARTA — Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Evi Fitriani menyebutkan, peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949 berhasil memperkuat upaya diplomasi pemerintah RI di forum internasional. Termasuk juga mengubah sikap Amerika Serikat sebagai negara pemenang PD II, yang berbalik menekan Belanda dan justru mendukung pemerintah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara dalam Seminar Peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949 bertema Implementasi Nilai-nilai Patriotisme SO 1 Maret Untuk Kejayaan Indonesia, bertempat di Moseun Benteng Vredeburg Yogyakarta, Kamis (1/3/2018).

“Saat itu Indonesia menghadapi sejumlah situasi, di antaranya perang dingin antara AS dan Soviet, kembalinya negara penjajah di Asia Tenggara pasca PD II, serta belum menyatunya sejumlah konstituen di tingkat nasional karena Indonesia baru saja merdeka,” ujarnya.

Kepala Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia tahun 2015-2016 itu mengatakan, pada kurun waktu 1945-1949, pemerintah Indonesia mengemban tugas cukup berat di antaranya mempertahankan kemerdekaan, mendapatkan pengakuan negara-negara besar yang mengatur dunia pasca PD II, serta memperluas dukungan dari negara lain di kawasan Asia Afrika.

“Berdasarkan teori diplomasi, negara yang ingin mendapat pengakuan, membutuhkan strategi diplomasi. Selain itu juga membutuhkan adanya kekuatan militer, guna mempertahankan tanah air mereka,” katanya.

Sejumlah kondisi dan situasi tersebut, baik di tingkat nasional maupun internasional, dikatakan Evi turut memengaruhi keberhasilan SO 1 Maret, dalam mengembalikan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Terlebih saat itu Belanda dalam kondisi tekanan dan sulit karena ditentang dunia internasional, setelah melangar perjanjian dengan Indonesia.

Lihat juga...