Pemerintah Lanjutkan Pembangunan Jalan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Ilustrasi. Dok CDN

JAKARTA  – Pemerintah terus melanjutkan pembangunan jalan perbatasan Indonesia – Papua Nugini. Hingga akhir 2017, dari panjang 1.098 kilometer jalan perbatasan dari Merauke hingga Jayapura, sudah 891 kilometer. Masih kurang atau belum tembus 207 kilometer.

“Tahun 2019 seluruh jalan perbatasan ditargetkan akan tersambung,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui siaran pers Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Basuki dalam perjalanan meninjau kondisi jalan Merauke – Boven Digul sepanjang 424 kilometer.

Selama perjalanan, sebagian besar kondisinya relatif baik. Mobil dapat melaju dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per jam. Kondisi jalan baik bahkan dapat ditemui ruas jalan beraspal cukup panjang, lengkap dengan garis median.

Namun masih terdapat 58 kilometer jalan dengan kondisi rusak ringan dan sedang, bahkan dijumpai beberapa spot jalan yang masih berlumpur karena merupakan tanah lunak dan daerah rawa sehingga kondisi jalan perlu segera ditangani.

“Dari lima paket preservasi jalan Merauke-Boven Digul, dua paket sudah tanda tangan kontrak pada awal Februari 2018, namun belum bekerja optimal. Saya minta agar kontraktor bekerja lebih keras sehingga tiga hingga empat bulan ruas jalan rusak bisa diperbaiki dan harus cepat,” tegas Menteri Basuki.

Untuk mempercepat perbaikan, Menteri Basuki akan mengirimkan tim khusus dari Jakarta.

Keberadaan jalan perbatasan telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat perbatasan di Papua. Waktu tempuh yang semula dalam bilangan minggu, semakin singkat menjadi hitungan hari dan kini sudah bisa delapan jam. Apabila jalan sudah semakin baik kondisinya, maka bisa ditempuh enam jam saja.

Lihat juga...