Meski Mengeluh Harga Naik, Konsumen Pertalite di Lampung Terpaksa Beli
Editor: Koko Triarko
Namun demikian, keluhan dialami oleh Iksan, salah satu warga di Desa Kekiling, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Sebagai tukang ojek di perempatan Palas, ia menyebut kenaikan harga BBM jenis pertalite terbilang cukup mendadak, bahkan disebutnya tidak seperti kenaikan harga BBM yang terlebih dahulu diketahui masyarakat.
Iksan menyebut, kenaikan harga tersebut justru diketahui saat ia mengisi di SPBU coco 21.101.02 Kekiling Penengahan dengan harga yang sudah berubah.
“Saya awalnya memang mengetahui kenaikan harga Pertalite saat mau mengisi BBM dan kenaikan bulan ini mendadak,” terang Iksan.
Akibat kenaikan bahan bakar jenis pertalite, Iksan kini memilih untuk kembali membeli bahan bakar premium yang dijual Rp6.550 per liter. Pantauan Cendana News pada Rabu (28/3) akibat harga Pertalite yang meningkat membuat sebagian pengendara terpaksa beralih ke Premium saat akan membeli bahan bakar di SPBU Coco 21.101.02 Penengahan.
Selain bagi pemilik kendaraan roda dua yang menjadi penyedia jasa ojek, kenaikan BBM jenis Pertalite juga dikeluhkan oleh pemilik usaha penjualan BBM eceran.
Hesti, salah satu penjual pertalite eceran mengaku harus menjual Pertalite per liter menjadi Rp9.000. Pasalnya, sebelumnya harga eceran hanya Rp8.500. Jarak yang jauh membuatnya terpaksa menaikkan harga pertalite.
“Pro kontra kenaikan harga pertalite pasti ada, terutama dari para konsumen dan pedagang pengecer terutama kenaikan kali ini seperti tiba-tiba,” terang Hesti.
Meski harga naik, faktor keberadaan SPBU yang jauh di jalan lintas Palas dengan SPBU terdekat sejauh 30 kilometer membuat warga tetap membeli pertalite, meski harga naik.