Industri Rambut tak Pengaruhi Usaha Rumahan
Rambut yang diperoleh, kata dia, merupakan rambut yang telah melalui proses pemilihan dan perlakuan agar tidak mudah putus saat dikumpulkan sesuai ukuran panjang rambut.
Kalaupun ada perajin wig, bulu mata dan konde, kata dia, untuk sementara hanya tiga orang, selebihnya hanya sekadar pengolah bahan baku rambut menjadi siap digunakan sebagai bahan untuk membuat wig maupun bulu mata.
Agus Susanto, salah seorang pelaku usaha di bidang rambut mengakui usahanya di bidang rambut sudah sejak lama.
“Hanya saja, saya sekadar memproses rambut yang diperoleh dari pengepul dalam bentuk tak beraturan menjadi siap diproses menjadi aneka produk, seperti wig maupun bulu mata,” ujarnya.
Harga jual rambut yang sudah dibersihkan dan diikat sesuai ukuran panjang bisa mencapai Rp4,5 juta.
Bahkan, kata dia, rambut yang masuk kategori sampah juga masih bisa dijual dengan harga Rp25.000/kg.
Dalam sebulan, dia mengaku, membutuhkan bahan baku hingga 2 kuintal rambut.
“Sebagian rambut yang sudah diproses ada yang dijual dalam bentuk bahan baku setengah jadi dan ada yang siap dibuat wig,” ujarnya.
Peminatnya, kata dia, tidak hanya tingkat lokal, bahkan pembeli dari luar negeri, seperti Turki juga datang langsung ke perajin untuk membeli rambut yang sudah diproses dan siap digunakan untuk membuat wig atau produk lainnya. (Ant)