FAO Apresiasi Kemajuan Pertanian Indonesia

Ilustrasi -Dok: CDN

JAKARTA – Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memuji capaian Pemerintah RI di sektor pertanian, secara khusus pelaksanaan program asuransi pertanian dan sistem informasi pemantauan pertanian.

Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Jumat (9/3/2018), menyebutkan pujian itu disampaikan Asisten Dirjen FAO/Kepala FAO Regional Bangkok (ADG FAO Bangkok) Kundhavi Kadiresan, kepada Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat melakukan pertemuan di sela ‘The Fourth Jakarta Food Security Summit’ (JFSS-4) di Jakarta Convention Center Senayan.

Asuransi pertanian Indonesia dapat diterapkan dengan baik, sementara di negara lain tidak mudah menerapkan program asuransi. Sistem informasi kalender tanam berbasis teknologi, dapat diakses secara cepat oleh petani dan penyuluh melalui telepon pintar serta mendorong diaplikasikannya e-agricultural secara lebih luas.

Menteri Pertanian, Andi Amran, dalam kesempatan itu menyampaikan capaian pembangunan pertanian melalui program upaya khusus (Upsus). Program ini mencakup semua aspek yang berperan untuk menciptakan sebuah kondisi pertanian yang sehat.

Aspek tersebut meliputi perubahan mendasar atas kebijakan-kebijakan yang menghambat pelaksanaan program, perbaikan infrastruktur, penguatan peran peran industri hilir, memperkenalkan asuransi pertanian, dan memperpendek rantai pasok komoditas pertanian.

Pada tahap pelaksanaannya, program Upsus mencakup berbagai macam terobosan yang revolusioner.

Pada 2017, produksi padi meningkat sebesar 10,5 juta ton gabah kering giling (GKG) yang setara dengan 3,23 miliar dolar AS. Kenaikan produksi tersebut juga tercatat pada 43 komoditas pertanian lainnya, termasuk bawang merah dan cabai yang nilai kumulatifnya berjumlah sekitar 27,08 miliar dolar AS. Angka ini adalah yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Lihat juga...