Dampak Banjir Way Sekampung, Warga Mengeluhkan Beragam Penyakit

Editor: Irvan Syafari

Sebagian anak-anak yang memanfaatkan waktu bermain di genangan air, sudah mulai terserang gatal gatal akibat air yang tidak bersih.

Syamsul mengaku sudah menerima secara simbolis bantuan obat oatan dari Dinas Kesehatan melalui Kristi Endarwati selaku Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Selain obat obatan yang dikirim ke posko kesehatan bantuan berupa kelambu khusus untuk ibu yang sedang hamil dan memiliki balita juga diberikan. Syamsul juga menyebut, bantuan sabun cuci telah diberikan oleh Aribun Sayunis, selaku Ketua Asosisasi Pembudidaya Catfish Indonesia (APCI) Provinsi Lampung.

“Banyak anak anak yang bermain di genangan air, sehingga dominan terkena penyakit kulit sehingga kami himbau anak anak tidak bermain di air,” beber Syamsul.

Warga yang terserang penyakit kulit telah mendapat bantuan salep kulit. Aktivitas menyelamatkan barang barang di dalam rumah untuk dibawa ke pengungsian membuat warga masih harus melintas di genangan air.

Selain penyakit kulit, pusing, mual, batuk dan flu, penyakit mata juga menyerang warga terdampak banjir. Akses air bersih yang terbatas disebutnya ikut mempengaruhi menurunnya kesehatan korban banjir.

Beruntung ujar Syamsul, Dinas Sosial Kabupaten Lampung Selatan menyediakan fasilitas mobil tangki dan mobil pengolah air bersih. Warga bisa mengambil air bersih dari kendaraan tangki yang disiagakan di Puskesmas Pembantu Bandar Agung akibat akses jalan masuk yang sulit dilalui. Bantuan air bersih tersebut diakuinya sangat membantu untuk keperluan warga memasak dan minum.

Selain dari dinas kesehatan,perhatian kesehatan pengungsi korban banjir juga dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Lamung Selatan. Ahmad Yaain dari PMI Unit SMKN 1 Sragi menyebut, pihaknya berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Petugas PMI melakukan pendataan ke setiap tenda pengungsi banjir.

Lihat juga...