Agro Techno Park UB Kembangkan Pertanian Organik
Editor: Koko Triarko
MALANG — Sejak berdiri pada 2015, Agro Techno Park (ATP) Universitas Brawijaya (UB) terus memproduksi aneka sayuran organik. Tidak hanya memproduksi, ATP juga memberikan pelayanan berupa pelatihan pertanian organik, budi daya buah hingga pelatihan penggemukan hewan ternak kepada masyarakat luas.
Direktur Agro Techno Park UB, Prof. Sumeru Ashari M. Agr. Sc. Ph.D., menceritakan, bahwasannya lahan yang digunakan ATP merupakan lahan hibah dari Departemen Pertanahan pada sekitar 1980, yang berlokasi di dua tempat, yakni di dataran tinggi Cangar dan dataran rendah Jatikerto.
“Luasan lahan di Cangar ada sekitar 15 hektare, sedangkan di daerah Jatikerto kurang lebih 18 hektare,” jelasnya.
Menurut Sumeru, di kedua lahan tersebut saat ini sudah ditanami berbagai jenis sayur dan buah yang ditanam secara organik, tanpa menggunakan bahan kimia. Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jenis sayuran dan buah yang ditanam juga disesuaikan dengan ketinggian lokasi penanaman.
“Di kebun Cangar kita tanam wortel, kentang, brokoli, kubis, bit, terung belanda, stroberi, jeruk dan jeruk lemon. Sedangkan di kebun Jatikerto ada pepaya, sawo, durian, cincau, belimbing, kelengkeng, jeruk, kacang panjang, terung, cabe dan semuanya menggunakan sistem pertanian organik,” akunya.
Untuk kebun Jatikerto, selain budi daya sayuran organik, juga terdapat peternakan Sapi Madura, Sapi Limosin, Kambing, Rusa, Ayam dan burung.
Lebih lanjut, Sumeru mengatakan, hasil panen sayuran organik ATP saat ini juga sudah dipasarkan di berbagai tempat sehingga sayuran sehat tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat umum.