Tim Kemenkes Rekomendasikan Rumah Gizi Untuk Papua
JAKARTA – Kementerian Kesehatan merekomendasikan layanan berupa rumah gizi untuk memantau kondisi gizi masyarakat Papua, khususnya Kabupaten Asmat. Rekomendasi dari Tim Kesehatan Kementerian Kesehatan tersebut untuk mencegah terulangnya kasus kejadian luar biasa (KLB) gizi di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Evaluasi dan Informasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan drg. Kamaruzzaman mengatakan, rumah gizi atau Therapeutic Feeding Centre (TFC) telah dibentuk di Aula GPI di Asmat sejak 19 Januari 2018 lalu. Lembaga tersebut sudah menjalankan pelayanan pemantauan gizi masyarkat setempat.
Kamaruzzaman mengatakan, rumah gizi tersebut hanya percontohan dan untuk selanjutnya dibentuk rumah gizi sesungguhnya dengan perawatan dan pemantauan kondisi pasien gizi buruk. Pasien rawat diberikan terapi nutrisi, diperiksa kenaikan berat badannya, dipantau toleransi minumnya, dan dipantau klinis gizi buruknya. “Semoga TFC ini menjadi awal dari solusi untuk mengatasi gizi buruk di Papua, khususnya di kabupaten Asmat,” jelas salah satu anggota tim Flying Health Care (FHC) dari RSCM dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A.
Tim kesehatan Kementerian Kesehatan dikirimkan dalam tiga gelombang, tiap satu gelombang bertugas selama 10 hari masa bakti. Per Sabtu (10/2/2018), tim kesehatan Kemenkes telah menyelesaikan tugas dan memberikan rekomendasi untuk kesehatan berkelanjutan di Kabupaten Asmat.
“Melihat semua kondisi ini, rekomendasi FHC III di antaranya perlu meningkatkan imunisasi dasar lengkap, kebutuhan SDM untuk di rumah sakit dan Puskesmas dipenuhi, pendampingan pemulihan gizi serta pendampingan sistem pengelolaan rumah sakit dan Puskesmas,” terang Kamaruzzaman.