Suhu Udara Sumbar Meningkat, BMKG: Waspada Potensi Karhutla

Editor: Irvan Syafari

PADANG — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Minangkabau, Sumatera Barat (Sumbar) menyebutkan suhu udara di wilayah Sumbar berada di angka 31 derajat celcius.

Suhu udara demikian memang masih tergolong biasa bagi wilayah Sumbar. Namun kondisi tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Kasi Obesevasi dan Informasi BMKG Stasiun Minangkabau, Budi Imam Samiaji mengatakan kondisi suhu udara yang demikian diperkirakan berlangsung secara merata di wilayah Sumbar.

Sekalipun ada terlihat potensi hujan pada waktu dini hari yang berada di Kabupaten Pasaman, Limapuluh Kota, Pasaman, Sijunjung, dan Kabupaten Dharmasraya.

“Pagi, siang, sore, dan malam hari memang belum terlihat adanya potensi hujan. Yang ada potensi hujan itu yakni pada dini harinya,” sebutnya.

Budi menyebutkan dengan kondisi suhu udara yang berada di angka 31 derajat celcius, kelembaban udara pun berada pada angka 70-95%. Kondisi suhu udara semakin panas.

Sementara itu, melihat cukup tingginya suhu udara di wilayah Sumbar, Kepala Bidang Pengamanan dan Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Sumatera Barat Faridil Afrasy mengatakan dari pematauan satelit kemarin, ada dua titik terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yakni di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok.

Bahkan, ia memperkirakan dua bulan ke depan potensi karhutla di Sumbar terbilang cukup besar. Hal ini tidak terlepas dari adanya kondisi suhu udara di Sumbar yang teras panas.

“Jika suhu udara panas seperti ini berlangsung lama, maka Sumbar perlu waspada terjadi karhutla,” ucapnya.

Untuk itu, Dinas Kehutanan Sumbar menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan ataupun lahan dengan sengaja, karena akan mengakibatkan api mudah menyebar. Kondisi lahan yang kering sangat memudahkan terjadi kebarakan.

Lihat juga...