Srikandi Nekat, Kisah Heroik Putri Kerajaan Pancala

Editor: Satmoko

Tokoh Srikandi tersebut diperankan Dessy Mulasari. Sebuah nama yang kurang terdengar gaungnya dalam dunia hiburan kita. Meski begitu, ia hingga kini masih menjadi kesayangan para desainer, seperti Anne Avantie. Bahkan ia terpilih sebagai wakil Indonesia dalam kontes “The Look of The Year ’92” di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 1992.

Pementasan ini mengambil lakon ‘Srikandi Nekat’ jadi perannya sangat mendominasi. Tapi namanya tenggelam dengan para pemeran lainnya, seperti Maudy Koesnaedi yang dulu terkenal dengan peran Zaenab dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

Memang pementasan Wayang Orang ini bertabur bintang-bintang selebriti kita, mulai dari Maudy Koesnaedi, Paquita Widjaya, Senk Lotta, Nia Dinata, Ivy Batuta, Nikita Mirzani, Indra Bekti. Hingga ada Bambang Pamungkas, pemain sepakbola handal dari Persija Jakarta yang berperan sebagai Raden Lesmono Monokumoro.

Kisah pementasan ini, Srikandi menjadi murid Arjuna dan kemudian menjadi suaminya, yang membuat ia bukan wanita “biasa” yang lembut dan duduk di singgasana. Namun, ia ingin lebih daripada itu, perempuan yang tidak harus lemah di hadapan pria. Srikandi menjadi sesepuh dan tauladan bagi prajurit perempuan yang ada. Dalam perang Bharatayudha, Srikandi adalah seorang prajurit perempuan yang menjadi awal babak kemenangan Pandawa. Setiap pergerakannya dicontoh oleh para wanita.

Yang unik dari pementasan ini, saat Srikandi menggelar sayembara siapa yang mampu mengalahkan dirinya akan menjadi suaminya. Banyak yang melamar, seperti di antaranya, orang dari India yang diperankan Indra Bekti, yang menyelipkan keadaan kekinian dengan menghadirkan tarian ala film-film Bollywood. Indra Bekti memang kocak, menjadi salah seorang yang melamar Srikandi. Masih banyak pelamar lainnya, dari Arab, Jepang, hingga China, yang tentu menjadi penyegaran karena penonton dibuat tertawa ger-geran.

Lihat juga...