Main Barongsai Kini tak Harus Bisa Kungfu

Editor: Koko Triarko

Pada pertunjukan barongsai sekarang, tambur mengiringi tarian gerak barongsai. “Jadi bukan barongsai mengikuti musik, tapi kita yang mengikuti barongsai. Banyak orang tidak paham hal ini,“ katanya.

Menurutnya, cara hormat, masuk pintu, menyeberangi jembatan ada aturannya seperti masuk vihara, harus hormat dahulu, tidak langsung masuk saja.

Solikin memang sudah lama berkecimpung dalam kesenian barongsai sejak zaman dulu kala. “Saya sekarang sudah tuir begini (tua -red), jadi saya sekarang hanya menjadi pembina dan sekaligus pelatihnya,“ ujarnya.

Tantangan Solikhin dalam membina grup kesenian barongai adalah mencari orang yang benar-benar mau ikut bergabung dengan barongsai yang dibinanya.

“Kita cari anak yang benar-benar berbakat, bandel, berani, bukan sekedar hobi, tapi juga tidak takut sakit. Pengalaman kita kalau hobi sesuatu kita kejar, kita capai, kita sakit tidak takut. Apa pun kalau barongsai lebih dari itu,“ ucapnya penuh harap.

Solikhin terbuka pada siapa saja, bahkan ada juga yang muslim ikut masuk main barongsai. “Kalau ada yang mau, hobi, suka, tidak takut capai, tidak takut sakit, silakan bergabung. Kita sendiri tidak ada hubungan dengan vihara, kita hanya barongsai, saja berkesenian saja,“ tandasnya.

Lihat juga...