Harga Batu Bara Kaltim Merangkak Naik
Editor: Mahadeva WS
BALIKPAPAN – Harga batu bara di Kalimantan Timur mulai merangkak naik. Hal tersebut diiringi dengan produksi yang juga mulai merangkak naik meski secara berlahan dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Sejak turunnya harga batu bara yang menjadi sektor andalan Kaltim tiga tahun silam, produksi pun turut mengalami penurunan. Dampak dari penurunan tersebut sangat besar khususnya pada jumlah perusahaan yang beroperasi dan tenaga kerja yang ada disektornya.
“Produksi tahun lalu mencapai 244,5 juta ton. Angka ini tumbuh lebih baik dari 2016 yakni sebesar 224,7 juta ton dan 2015 sebanyak 237,1 ton. Harapannya dengan harga batu bara yang terus menunjukan kenaikan dapat menggairahkan produksi,” ucap Kasi Produksi dan Penjualan Minerba Dinas ESDM Kalimantan Timur Istiadi, Kamis (22/2/2018).
Data dari Kementerian ESDM, harga batu bara acuan (HBA) untuk Februari 2018 ditetapkan sebesar USD 100,69 per ton. Nilainya naik USD 5,15 dibandingkan HBA Januari yang hanya sebesar USD 95,54.
Menurut Istiadi, kenaikan harga batu bara ini kembali mendorong perusahaan untuk melakukan produksi yang sebelumnya sempat tak bergerak. Bahkan banyak perusahaan yang sudah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) terpaksa menutup aktivitasnya.
“Harga batu bara yang mengalami kenaikan membangkitkan semangat pengusaha yang sempat mati suri. Dua tahun lalu banyak perusahaan tidak beroperasi, tapi saya lupa angka pastinya,” tandasnya.
Dengan mengalami kenaikan, banyak perusahaan yang mulai melakukan investasi untuk meningkatkan revenuenya. Kendati demikian, Pemerintah Provinsi memastikan tidak akan ada penambahan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk batu bara.