Film Indonesia Dilirik Tiongkok

Ilustrasi tayangan sebuah film - Dokumentasi CDN

JAKARTA – Sejumlah film layar lebar besutan rumah produksi Multivision Plus dilirik Tiongkok. Beberapa film sudah dibeli untuk disiarkan di negara tersebut.

Owner rumah produksi Multivision Plus Raam Punjabi menyebut, beberapa film produksinya yang sudah dibeli Tiongkok diantaranya Lima Cowok Jagoan dan Mamu Kena Mundur Kena Returns. “Tiongkok sudah melirik film-film Indonesia. Sudah ada beberapa film produksi kami yang dibeli oleh Tiongkok diantaranya Lima Cowok Jagoan, Takeshi Abdullah dan Maju Kena Mundur Kena Returns,” ungkapnya, Sabtu (24/2/2018).
Raam mengatakan, Tiongkok merupakan pasar yang besar untuk industri perfilman. Banyak film-film asal Hollywood yang meraup keuntungan besar di negeri Tirai Bambu. Begitu juga film-film asal India. “Seperti PK yang juga sukses di sana dengan perolehan 16,68 juta dolar AS. Bahkan PK sendiri mendapat Box Office di Tiongkok,” kata Raam.

Berbagai upaya terus dilakukan agar bisa masuk ke pasar Tiongkok dan saat ini secara perlahan jalan menuju ke arah tersebut sudah semakin terbuka. Permasalahan utama film besutan dalam negeri disebutnya adalah kualitas film yang belum memenuhi standar internasional.

Pada tahun ini, Multivision mempersiapkan sejumlah film mulai dari `EL, yang merupakan adaptasi novel Luluk HF dengan bintang Aurelie Moeremans dan Achmad Megantara. Kemudian dua film horror Kuntilanak karya Rizal Mantovani dan Kaki Langit karya Sridhar Jetty.

Judul selanjutnya dalam proses persiapan adalah Almost Is Never Enough, adaptasi novel Sefryana Khairil serta Tersanjung, keduanya garapan sutradara Hanung Bramantyo. Puncaknya adalah Catatan Si Boy 6, garapan sutradara Rizal Mantovani yang merupakan kisah dari tokoh layar lebar legendaris tenar pada era 1980 dan 1990-an. (Ant)

Lihat juga...