Anggota TNI AU Gagalkan Penyelundupan Kayu Gaharu
AMBON – Aparat TNI-AU Pangkalan Udara (Lanud) Pattimura menggagalkan upaya penyelundupan lima kolo kayu gaharu dan satu koli tanduk rusa. Barang-barang tersebut diketahui akan diterbangkan ke Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Penggagalan upaya penyelundupan kayu gaharu seberat 80 Kg dan tanduk rusa dengan berat 15 kg dilakukan oleh aparat intel Lanud Pattimura. “Kayu gaharu dan tanduk rusa dengan total berat 95 kg diduga akan diselundupkan ke Jakarta, kemudian akan di ekspor keluar negeri, saat ini sementara kita melakukan penyelidikan dan barang tersebut diamankan untuk dijadikan barang bukti,” kata Komandan Lanud (Danlanud) Pattimura Kolonel Pnb Antariksa Anondo.
Kronologi penemuan paket barang ilegal tersebut berawal, pada pukul 06.30 WIT barang tiba di bandara Internasional Pattimura menggunakan kendaraan taksi. Selanjutnya pada pukul 06.35 WIT barang diangkut porter bandara melalui pintu X Ray 1.
Pukul 06.45 WIT barang tersebut ditempatkan di depan kantor Trigana Air, hingga anggota BKO Lanud kemudian melaporkan keberadaanya kepada staf Intel Lanud Pattimura. Pada pukul 07.00 WIT barang disiapkan dan dilakukan Check in menggunakan tiket penumpang maskapai Lion Air JT 885 dan Batik Air ID 6167 tujuan Jakarta.
Anggota intel Lanud Pattimura yang merasakan kejanggalan terhadap barang yang telah berpindah tempat ke bagian stoing bagasi kemudian menurunkan melakukan pemeriksaan ulang. Dari pemeriksaan ditemukan keberadaan kayu gaharu. “Barang kemudian diamankan ketempat yang aman dan tidak diikutkan dalam penerbangan,” tambahnya.
Setelah dilakukan penyelidikan guna mengatahui siapa yang memasukan barang tersebut, hasilnya pukul 13.00 mendapat informasi bahwa yang memasukan barang tersebut adalah oknum TNI. “Setelah dilakukan penyelidikan saya memerintahkan untuk melakukan penangkapan oknum TNI di cafe Harvest di kawasan bandara Pattimura. Saat ini proses identifikasi dan pendalaman masih dilakukan terhadap oknum TNI yang diduga sebagai pengirim paket ilegal,” ujarnya.