Warga Sidoluhur Galakkan Tanaman Konservasi di Lahan Miring
Sebagian besar tanaman kayu, disebut Mianto, ditanam dengan pola terasering atau penanaman berundak-undak untuk memudahkan proses perawatan. Hasilnya selain dimanfaatkan sebagai investasi tahunan pada lahan miring tersebut, dirinya juga menanam berbagai jenis rumput sumber pakan ternak di antaranya tumbuh secara liar. Lahan pakan ternak tersebut membuat Mianto bisa memelihara sebanyak delapan ekor kambing dan dua ekor sapi.
Satu pohon durian lokal jenis kemuning yang ditanamnya pada musim tahun ini, dibeli oleh pembeli sekitar Rp1 juta dengan buah durian yang dihasilkan berkisar 50 hingga 80 buah bahkan lebih setiap pohonnya. Selain sebanyak 50 pohon durian, puluhan pohon rambutan juga menjadi sumber penghasilan setelah dibeli pedagang buah.
Selain Mianto, warga setempat yang memanfaatkan lahan miring untuk menanam kayu-kayuan dan berbagai tanaman produktif lain di antaranya Hasan (30) yang sengaja menanam ratusan pohon sengon, medang dan jati. Ia menyebut, memiliki lahan tepat di cekungan sehingga sulit dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Oleh sebab itu memutuskan menanam berbagai jenis tanaman kayu.
Pada lereng lahan miliknya, puluhan rumpun bambu apus dan bambu hitam, sengaja dipertahankan dan ditanam pasca terjadi abrasi di sepanjang aliran sungai pada tahun 2013 silam. Keberadaan pohon bambu dan jenis pohon gondang bahkan menjadi sumber mata air bagi warga yang selanjutnya dibuat belik untuk keperluan mengambil air bersih.