SOLO — Operasi Pasar yang digelar Bulog bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, tak berjalan mulus. Sebab, Operasi Pasar yang menjual beras murah dengan harga Rp9.000 per kilogram itu kurang diminati, karena kualitasnya yang kurang baik.
“Mau beli banyak takut tidak bisa dimasak, karena warna beras kusam dan baunya seperti raskin,” kata Suwanti, kepada awak media saat mengikuti OP di Pasar Jongke, Karanganyar, Rabu (17/1/2018).

Warga Karanganyar itu menilai, kualitas beras yang dijual oleh Bulog tersebut memiliki kualitas di bawah beras medium. Sebab, selain terlihat kusam dan berbau, beras Bulog juga pecah-pecah atau tidak utuh. Perempuan yang satu ini mengurungkan niatnya untuk membeli beras Bulog dalam jumlah cukup banyak.
“Sebenarnya mau membeli 50 kilogram atau satu kwintal. Tapi, melihat kualitas beras seperti ini (kurang bagus) tidak jadi saja,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Sardi, warga Karanganyar yang menyatakan beras yang dijual dalam OP itu kurang cocok untuk dikonsumsi. Kualitas beras medium, kata Sardi, seharusnya bisa lebih baik dibanding dengan beras yang saat ini dijual oleh Bulog.
Namun, karena membutuhkan beras untuk konsumsi keluarga, dirinya memutuskan tetap membeli dalam jumlah sedikit. “Saya beli 5 kilo untuk dicampur dengan beras yang kualitasnya lebih bagus sedikit,” jawabnya.
Melihat antusiasme masyarakat Karanganyar yang minat terhadap beras OP, Kasi Operasional dan Penyaluran (OPP) Bulog Subdivre Surakarta, Nanang Hariyanto, menjelaskan jika beras yang disediakan telah diolah dengan baik. Beras Bulog yang digunakan OP sama seperti beras pada umumnya.