Suu Kyi Apresiasi Pengakuan Militer Atas Pembunuhan Warga Rohingya

YANGON – Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengapresiasi langkah militer setempat yang akan memberikan sanksi kepada anggota yang terlibat dalam aksi pembunuhan 10 masyarakat muslim Rohingya yang disebut mereka dengan teroris.

Penangkapan yang diberlakukan kepada para pelaku disebut sebagai langkah positif. Militer setempat menyebut, akan mengambil tindakan terhadap para pelaku untuk mempertangungjawabkan perbuatannya. Dalam sebuah pernyataannya, militer Myanmar menyatakan, para prajurit bersama dengan warga desa penganut Buddha telah membunuh 10 teroris Muslim di sebuah desa di negara bagian Rakhine utara, Myanmar, pada awal September.

Ketika ditanya di sebuah jumpa pers dengan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono tentang pengakuan terhadap tindakan salah yang jarang dilakukan oleh militer, yang dikenal dengan nama Tatmadaw, Suu Kyi berkata, Tatmadaw menginvestigasi dan akan mengambil aksi perlu mengenai hal itu.

“Ini langkah baru bagi negara kami. Saya melihatnya cara itu karena sebuah negara perlu ambil tanggung jawab untuk ketertiban hukum di negara ini, dan ini adalah langkah pertama yang dilakukan dengan mengambil tanggung jawab dan ini merupakan sesuatu yang positif,” ujar Suu Kyi seperti dilansir laman akun media sosialnya.

Suu Kyi jarang berbicara ke media dan telah sedikit berbicara di depan publik mengenai krisis di bagian barat negara itu. Tentara, yang tak berada di bawah kendali pemerintahaan sipil, melancarkan serangan balik di bagian utara Rakhine menanggapi serangan-serangan yang dilakukan kelompok militan pada 25 Agustus tahun lalu. Serangan balik dari militer tersebut memicu eksodus 650.000 warga desa Rohingya ke Bangladesh.

Lihat juga...