MAUMERE – Stok beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Maumere ada 1.800 ton. Jumlah tersebut diklaim mampu mencukupi kebutuhan bagi masyarakat di kabupaten Sikka selama 11 bulan ke depan.

Dengan stok yang ada Bulog juga optimis masih mampu memenuhi kebutuhan seandainya terjadi ancaman rawan pangan dan bencana alam. “Saat ini juga sedang dibongkar dari kontainer sebanyak 834 ton sehingga total stok beras di gudang kami sebanyak 2.634 ton. Cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sikka 11 bulan ke depan atau hingga November 2018,” ujar Kepala Bulog Divre Maumere I Putu Suantara, Senin (15/1/2018).
Dalam sebulan kebutuhan beras yang wajib disalurkan oleh Bulog Maumere mencapai 199,53 ton. Jumlah tersebut disalirkan untuk program bantuan kepada 19.953 kepala keluarga (KK) yang ada di kabupaten Sikka. Beras Bantuan Sosial (Beras Bansos) yang diberikan kepada setiap KK sebanyak 10 kilogram.
“Kami juga memiliki cadangan stok beras sebesar 100 ton milik pemerintah daerah yang akan dipergunakan untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami kekurangan pangan. Kami juga selalu melakukan operasi pasar setiap bulan untuk menekan harga beras dan menjamin stok tetap ada di pasaran,” tandasnya.
Putu mengaku tidak membeli beras dari petani di kabupaten Sikka sebab harga belinya tinggi mencapai Rp10 ribu per-kilogram. Kondisi tersebut membuat Bulog kesulitan karena harga eceran tertinggi beras Bulog untuk kualitas yang sama hanya Rp10 ribu perkilogram.