BOGOR — Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menyatakan siap untuk menjalankan kebijakan pencabutan penggunaan “Antibiotic Growth Promoter” atau AGP sesuai dengan Permentan Nomor 14 Tahun 2017 tentang klasifikasi obat hewan yang diberlakukan per Januari 2018.
“Mau tidak mau kebijakan harus kita dukung, selama ini peternak tidak pernah tidak mendukung kebijakan pemerintah,” kata Ketua Umum GOPAN Herry Dermawan di sela-sela Sarasehan Perhimpunan Pengusaha Unggas Nasonal (PPUN) di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/1).
Menurut Herry kebijakan pencabutan penggunaan AGP yang diterbitkan oleh pemerintah tidak hanya baik untuk ayam tetapi juga kesehatan manusia.
“Seperti yang dikata Dirjen, kebijakan ini tidak hanya baik bagi hewan saja. Tapi juga manusia,” kata Herry.
Ia mengatakan pihaknya sudah mulai menyosialisasikan kebijakan pencabutan AGP kepada seluruh peternak di Indonesia khususnya peternak rakyat.
“Sudah kita sampaikan, beberapa sudah mulai jalan,” katanya.
Sosialisasi dilakukan agar peternak memahami dampak yang akan ditimbulkan dengan pencabutan pemberin AGP misalnya pertumbuhan menjadi lambat..
Menurutnya jika nanti terjadi perlambatan pertumbuhan ayam karena pencabutan penggunaan AGP, peternak tidak kaget dan tidak bingung lagi.
Ia mengatakan dalam memelihara ayam ada rumusnya, pertumbuhan ayam tersebut 30 persen dipengaruhi oleh genetik dan 70 persen oleh lingkungan.
“Kalau genetik tidak bisa kita intervensi, cuma lingkungan yang bisa kita berikan perlakuan,” katanya.
Perlakuan terhadap lingkungan ini menjadi strategi para peternak untuk menjaga pertumbuhan ternak seperti pakan, udaran, pendingin, lampu, serta kebutuhan air dan manajemen kandangnya.