Pegiat Wisata Lamsel Tanam Mangrove dan Tangkarkan Penyu

Sementara bibit mangrove jenis pulut pulut, sebagian bibitnya didatangkan dari penangkar mangrove di Dusun Pegantungan Desa Bakauheni, sebagai salah satu pusat konservasi mangrove berbasis masyarakat.

Menurut Brigadir Polisi Agung Gde Asmarajaya yang ikut melaksanakan proses penanaman tanaman stigi dan mangrove bantuan bibit mangrove berjumlah puluhan batang didapat secara bertahap.

Selanjutnya akan dilakukan proses penanaman berkelanjutan dengan total ratusan batang. Ia berharap pegiat wisata dan anggota Pokdarwis bisa terus menjaga lingkungan pesisir pantai di wilayah tersebut agar ekosistem perairan tetap terjaga.

“Wilayah Pantai Batu Menyan dan Minangruah yang masih didominasi pasir dan sebagian berawa menjadi lokasi bertelur penyu belimbing dan harus kita lestarikan,” terang Bripka Agung GA.

Secara bertahap penanaman pohon mangrove atau bakau disebutnya akan dilakukan sepanjang 2018 bersama masyarakat dan anggota Pokdarwis.

Tujuan penanaman tersebut diakuinya akan memberi dampak positif kelestarian pohon penahan abrasi dan juga melindungi perumahan warga dari terjangan angin dan gelombang.

Salah satu anggota Pokdarwis, Gusti Winata juga melakukan kegiatan konservasi lainnya. Ia melakukan penangkaran penyu belimbing. Hasilnya dia sudah menetaskan ratusan ekor penyu belimbing secara bertahap.

Sebagian penyu tersebut merupakan hasil penetasan menjadi tukik dari induk penyu, yang meletakkan telur telurnya di pasir wilayah Pantai Minangrua yang kini menjadi lokasi wisata.

“Saya melakukan penetasan telur penyu agar tidak terganggu manusia setelah menetas kita lepasliarkan lagi dalam bentuk tukik agar tetap lestari,” kata Gusti.

Lihat juga...