Limbah Pasar Ternak Kudus Dimanfaatkan Untuk Biogas
KUDUS – Limbah dari kotoran hewan ternak yang dijual di Pasar Ternak Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dimanfaatkan menjadi biogas. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan energi alternatif bagi kebutuhan masyarakat setempat.
“Kami berharap, biogas yang dihasilkan nantinya tidak dikomersialkan,” kata Bupati Kudus Musthofa usai meresmikan Pasar Ternak di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Minggu (31/12/2017).
Diharapkan Bupati, nantinya disediakan pipa jaringan untuk menyalurkan biogas ke rumah-rumah warga sekitar. Selain untuk disalurkan kepada warga sekitar, energi alternatif tersebut juga bisa digunakan untuk kebutuhan di lingkungan pasar.
“Setidaknya, limbah dari kotoran hewan ternak yang dijual di pasaran tidak sekadar menjadi sampah dan dibuang begitu saja, melainkan diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,” tandasnya.
Dengan pemanfaatan kotoran ternak tersebut diharapkan kebersihan pasar ternak yang baru dapat terjaga. Kegiatan tersebut dapat menjadi pendorong bagi masyarakat untuk ikut terus menjaga kebersihan serta pengamanan lingkungan pasar.
Terkait lokasi pasar yang berada di Jalan Lingkar Selatan Kudus Musthofa mengatakan, hal itu berkaitan dengan kemudahaan akses. Keberadaan pasar baru memudahkan para pedagang hewan ternak di pantura untuk datang sehingga tertarik menjual hewannya di pasar tersebut, terutama sapi dan kambing.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perdagangan Kudus Arief Budianto menambahkan, bahwa luas pasar ternak sekitar 24.500 meter persegi. Saat ini lahan yang sudah dimanfaatkan baru mencapai 8.700 meter persegi.
Pasar ternak yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp16,2 miliar itu, bisa menampung sapi hingga 400-an ekor serta kerbau hingga 120 ekor. Untuk hewan ternak kambing sekitar 250-an ekor di area seluas 360 meteri persegi.