LAMPUNG — Proses perbaikan dengan sistem penambalan terus dilakukan oleh petugas Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Wilayah II Provinsi Lampung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Suharjo,mendampingi Kasmir selaku penanggungjawab proyek perbaikan jalan lintas Sumatera di wilayah Kabupaten Lampung Selatan menyebut salah satu faktor kerusakan jalan disebabkan oleh kondisi cuaca hujan dan kendaraan dengan tonase berlebih yang melintas.
Saat musim penghujan di beberapa titik jalan di sepanjang ruas Jalan Lintas Sumatera mulai dari Bakauheni hingga 80 kilometer, menuju perbatasan Kota Panjang Bandarlampung bergelombang, akibat kontur dasar jalan yang labil saat tiba musim hujan.
Kendaraan berat pengangkut material berat berupa batu untuk pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera menjadi penyumbang kerusakan jalan.
“Perbaikan terus kita lakukan dengan adanya laporan dari masyarakat serta pengecekan langsung, terutama pada sejumlah jembatan yang kerap bergelombang pada bagian aspal sehingga harus diratakan dan ditambal,” ujar Suharjo saat ditemui Cendana News, Senin (29/1/2018)
Pada beberapa titik jembatan langkah penguatan bahu jalan dan badan jalan dilakukan dengan proses pembuatan rabat beton, agar proses pemuaian akibat tekanan kendaraan tidak merusak aspal yang berada tepat di atas jembatan.
Meski demikian Suharjo tidak menampik dengan kualitas sebagai jalan nasional yang memiliki standar ketebalan tertentu, kerap saja di beberapa ruas terutama jembatan berpotensi bergelombang.
Sebagai langkah perbaikan petugas disebutnya telah melakukan proses pengecekan ketebalan jalan dan mempergunakan mesin core drill pada bagian yang bergelombang sehingga bisa dilakukan proses penambalan ulang.