Oleh karena itu, katanya, direncanakan program budi daya dengan sistem bioflok tahun ini diberikan kepada tiga kelompok nelayan. Satu kelompok beranggotakan 10 orang dengan besaran anggaran sekitar Rp250 juta berupa peralatan, pakan, dan bibit.
“Dengan demikian, tahun ini kami menyasar 30 nelayan. Harapannya, 30 nelayan itu bisa berkembang menjadi puluhan kelompok budi daya ikan air tawar dengan sistem bioflok,” katanya.
Ia mengatakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan program tersebut, sebelum bantuan diberikan para nelayan, terlebih dahulu akan diberikan pelatihan sistem pemeliharaan dan budi daya ikan dengan teknologi bioflok.
“Untuk tahap awal, bantuan kita berikan dalam bentuk peralatan, yakni kolam bioflok, bibit, dan pakan hingga panen, hasilnya dapat dikelola untuk modal budi daya lagi,” katanya (Ant).