Kemudian pada 30 November 2017 hingga Selasa ini (5/12) terjadi pertambahan ketinggian lava di kawah Gunung Agung mencapai ketinggian 10 meter dan diakuinya untuk mencapai ketinggian bibir kawah masih memerlukan waktu lama.
“Artinya dari ketinggian lava kawah yang saat ini 10 meter, masih ada longgar kedalaman kawah untuk dilakukan pengisian lava kira-kira 120 meter untuk mencapai di bibir kawah. Ini akan terus kami amati dengan skenario yang sama, bahwa aktivitas ini bisa saja menurun apabila magma Gunung Agung menjadi degesing atau mobilitas berkurang,” ujarnya.
Devy juga menuturkan pada Senin malam (4/12) teramati sinar api (glow) berwarna terang yang mengartikan adanya efusi lava atau energi termal dengan suhu lava baru yang masih panas dengan perkiraan temperatur suhunya 900 hingga sampai 1.200 derajat Celcius.
“Ini menandakan ada lava baru yang masih panas dan setelah pertahan volume, kemungkinan lava yang ada di atasnya mengalami perubahan suhu karena berinteraksi dengan dengan udara luar,” ujarnya.
Untuk energi dorong lava saat ini masih terus terjadi karena terdeteksi dari seismograf masih ada terjadinya aktivitas kegempaan, artinya aktivitas magmatik Gunung Agung ini masih tinggi.
“Data ini akan kami jadikan pegangan dan mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap harus waspada,” ujarnya (Ant).