Pukat Harimau Marak di Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih

WASIOR — Pengawasan di Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) dinilai perlu diperketat untuk menekan praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Ketua Komisi B DPRD Teluk Wondama, Papua Barat, Kristian G Torey di Wasior, Minggu (3/12/2017), mengungkapkan, penanggunaan pukat harimau dalam menangkap ikan masih marak terjadi di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

Praktik penangkapan yang tidak ramah lingkungan tersebut dinilai berdampak buruk terhadap Kelestarian Taman Nasional yang meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat tersebut.

Menurutnya, TNTC merupakan taman laut terluas di Indonesia. Selain pukat harimau, penggunaan bom serta cara tak ramah lingkungan lain pun masih terjadi di kawasan ini.

Ia berharap, pemerintah Kabupaten Teluk Wondama memperketat pengawasan. Disisi lain, Pemda harus berkoordinasi dengan Pemkab Nabire, Manokwari Selatan dan instansi terkait lainya.

Luas TNTC kurang lebih 1,3 juta hektare, membentang di wilayah perairan Kabupaten Teluk Wondama, dan Manokwari Selayan Papua Barat dan Kabupaten Nabire Papua.

“Koordinasi antar pemerintah daerah harus terus terjalin. TNTC punya potensi besar untuk pengembangan pariwisata bahari,” katanya.

Menururmya, lemahnya pengawasan menjadi salah satu penyebab maraknya aktivitas ilegal di kawasan tersebut.

“Selama ini pengawasan di taman laut kita tidak berjalan maksimal, karena semua instansi terkait masih bekerja sendiri-sendiri,” ujarnya.

Ia memandang perlu pembutukan tim terpadu yang melibatkan semua instansi, dari Dinas Perikanan dan Kelautan, Balai Besar Taman Nasional, Dinas Kehutanan juga lembaga swadaya masyarakat seperti Word Wide Fun (WWF) serta masyarakat.

Lihat juga...