Nitilaku UGM, Momen Merasakan Denyut Masa Lalu Perguruan Kebangsaan

Sementara itu, menurut Ganjar Pranowo, event Nitilaku 2017 merupakan upaya sivitas akademika, alumni, dan masyarakat tidak melupakan awal sejarah berdirinya UGM. Nitilaku menjadi momentum bagi alumni UGM untuk merasakan kembali denyut masa lalu agar bisa menginternalisasikan nilai-nilai itu.

“Tentu, ibarat kacang tidak mungkin melupakan kulitnya. Dari keraton Yogyakarta ini, UGM ada dan berdiri dan kini mengenang kembali masa-masa awal berdirinya perguruan kebangsaan,” imbuhnya.

Ganjar juga mengungkap keberhasilan almamater UGM melahirkan para menteri yang penuh loyalitas dan dedikasi dalam membangun negeri, terutama di bidang transportasi, infrastruktur, dan diplomasi luar negeri.

“Di mana kemudian, UGM memberikan sumbangan melalui keberhasilan dan kontribusi para alumni di pemerintahan melalui program pembangunan infrastruktur, transportasi, diplomasi luar negeri, dan lainnya,” tuturnya.

Tampak hadir dalam acara tersebut, para pejabat dari alumni Kampus Biru, antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih bersama suami, Kunta Setiaji, dan staf khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana yang juga Sekjen Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA).

Peserta Nitilaku 2017 dari Fakultas Pertanian UGM mempromosikan salah satu produk aplikasi Desa Apps. Foto: Ist

Koordiantor Nitilaku 2017 Drs. Hendrie Adjie Kusworo, M. Sc., Ph. D, mengatakan pelaksanaan pawai alegori Nitilaku 2017 sudah memenuhi target sebagai bagian dari peristiwa budaya dan pariwisata. Hal itu ditunjukkan dengan antusiasme alumni, masyarakat, dan Keraton Yogyakarta turut berpartisipasi dan berkontribusi menyukseskan kegiatan tersebut.

Lihat juga...