Dampak Banjir Rob, Petambak Bandar Agung Panen Lebih Awal

Meski kondisi cuaca panas tanpa ada hujan namun banjir rob yang berasal dari laut tersebut bahkan bisa mencapai ketinggian hingga 100 sentimeter pada beberapa rumah warga.

Di wilayah tersebut rata rata petambak memiliki puluhan petak dengan luasan mencapai satu hektare. Dampak banjir rob selain mengakibatkan volume air di dalam tambak bertambah mengganggu pertumbuhan udang bahkan bisa mengakibatkan kematian pada udang.

Dibanding mengalami kerugian yang banyak sebagian pemilik tambak bahkan memilih melakukan panen parsial bahkan total dan menjual udang yang dimilikinya ke pengepul.

Pemilik tambak lain,Sumardi (40) sejak Minggu (3/12)elah melakukan pemanenan terhadap empat petak lahan tambak miliknya dengan udang yang telah diangkat sekitar 2 kuintal sekali angkat dengan size 40 jenis udang vaname menggunakan jaring.

Pemanenan lebih awal diakuinya kerap dilakukan petambak dalam kondisi banjir rob dan musim hujan yang berimbas banjir kiriman melanda wilayah dusun Umbul besar dan kuala Jaya dan merugikan para petambak.

Depli Delsa, salah satu warga yang sekaligus anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Bandar Agung dan operator Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lampung Selatan menyebut berdasarkan pendataan sejak banjir rob terjadi selama lima hari terakhir.

Banjir rob ketinggian air semakin meningkat menjelang hari kelima bahkan bisa lebih tinggi setelah sepekan berlangsung. Beberapa warga pemilik rumah bahkan terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang lebih tinggi menghindari terjangan air.

Akibat banjir rob imbasnya sekitar 450 kepala keluarga tidak bisa keluar dari wilayah tersebut menggunakan jalur darat pada puncak banjir rob yang mulai meningkat sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Lihat juga...