Walhi Jateng Cek Pencemaran Limbah Pabrik di Sukoharjo

SOLO — Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah mengecek informasi adaya pencemaran air oleh limbah pabrik di Sukoharjo, Solo. Pengecekan tersebut menjadi tindaklanjut informasi dan keluhan warga masyarakat mengenai banyaknya limbah cair pabrik yang dibuang di sungai.

Keberadaan limbah tersebut dikeluhkan mengakibatkan gatal-gatal dan terganggunya kesehatan lingkungan. Walhi Jateng mengambil sampel air sungai yang dikeluhkan oleh warga tercemari oleh limbah pabrik tekstil.

“Saat ini kita ambil sampel air. Baru setelah itu kita uji laboratorium untuk mengetahui lebih lanjut kandungan limbah dalam air. Apakah dalam ambang batas normal atau sudah membahayakan,” ujar salah satu anggota Walhi Jateng, Agus Muhammad yang ditemui di Dukuh Tawang, Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Selasa (28/11/2017).

Mengenai informasi pencemaran, Agus menyebut, Walhi telah mencoba melakukan penelitian cepat terkait keluhan warga di desa Gupit akan adanya pencemaran sungai. Dari pengamatan yang dilakukan, didapati sejumlah ekosistem sungai kecil di sekitar lingkungan pabrik telah punah.

Tim dari Walhi tidak menjumpai ikan kecil atau belut dan hewan lainnya sebagai penanda adanya ekosistem yang normal di sebuah perairan sungai. “Tim juga mendapati banyak pipa limbah air yang belum terpasang, sehingga limbah  mencemari ekosistem sungai warga,” urainya.

Selain meneliti limbah air di sungai, Walhi juga melakukan penelitian terhadap lahan pertanian yang ada di sekitar. Riset itu untuk menambah informasi akan adanya dugaan pembuangan limbah yang tidak sesuai prosedur dan mencemari lingkungan sekitar. “ Warga bahkan sempat mengeluhkan adanya bau yang menyengat yang mengganggu lingkungan sekitar,” tambahnya.

Lihat juga...