KEDIRI – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, Fauzan Adima, mengungkapkan, tren terjadinya penyakit noninfeksi atau yang tidak menular saat ini mulai ada kenaikan sekitar 60-70 persen dari total penyakit yang terdata di kota ini.
“Kira-kira dua tahun terakhir ini tren ada kenaikan dengan persentase untuk penyakit yang tidak menular itu bisa sampai 60-70 persen dari total penyakit di Kota Kediri,” Fauzan Adima, dalam peresmian Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-53 di Kediri, Minggu (12/11/2017).
Fauzan yang ditemui dalam acara yang berlangsung di car free day Jalan Doho Kediri itu mengatakan, perubahan gaya hidup secara tidak langsung memicu terjadinya penyakit yang tidak menular tersebut. Beberapa penyakit itu, misalnya darah tinggi, diabetes, stroke, serta beberapa penyakit lainnya.
Pemerintah, kata dia, saat ini juga optimal melakukan sosialisasi untuk menggalakkan hidup sehat. Hal itu sebagai upaya memberikan pemahaman pada masyarakat agar mereka sadar tentang kesehatan.
“Banyak masyarakat Indonesia yang sakit, karena perilaku tidak sehat. Jadi, ini perlu digalakkan, bahwa sehat mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga seluruh masyarakat, sehingga bisa sehat,” ujarnya.
Pemkot, kata dia, juga berupaya memberikan perbaikan layanan kesehatan. Saat ini, fasilitas pelayanan di rumah sakit juga ditambah. Pemkot telah membangun RSUD Gambiran II Kediri dengan lokasi yang lebih luas.
Jumlah tempat tidur di RSUD Gambiran II Kediri ini juga lebih banyak ketimbang RSUD Gambiran Kediri yang lama, yaitu 550 tempat tidur. Di rumah sakit yang lama kapasitasnya hanya 280 tempat tidur, sehingga lebih sedikit ketimbang yang baru.